Obat penghilang nyeri atau analgesik, dapat mengatasi berbagai macam nyeri dan penyakit, cedera hingga dapat dipakai saat menjalani operasi. Cara obat ini bekerja adalah dengan cara mengurangi peradangan pada titik sakit yang dirasakan pengidap, dan mengubah cara otak dalam memproses dan merasakan rasa sakit.
Sama seperti obat-obat pada umumnya, obat penghilang nyeri ini juga mempunyai efek samping. Namun kabar baiknya, ada beberapa tips untuk kamu yang ingin mengkonsumsi obat pereda nyeri agar tetap ampuh tanpa adanya efek samping.
Tips Aman Mengkonsumsi Obat Penghilang Nyeri
Obat penghilang nyeri ini sendiri terdiri dari berbagai jenis, setiap jenisnya ditujukan pada kondisi yang berbeda-beda dan juga mempunyai efek samping yang berbeda-beda. Berikut beberapa tips agar kamu bisa mendapat manfaatnya secara optimal dan terhindar dari efek samping:
1. Memahami Dosis
Setiap obat pereda nyeri mempunyai dosisnya masing-masing. Berikut beberapa jenis obat penghilang nyeri yang paling umum beserta kegunaan dan anjuran dosisnya:
– Paracetamol: 500-1000 mg sekali minum, maksimum 4000 mg dalam 24 jam
Paracetamol dapat digunakan untuk meredakan sakit kepala, sakit gigi, migrain, demam, nyeri haid serta berbagai macam nyeri pada tubuh. Jika setelah mengkonsumsi paracetamol rasa nyeri belum mereda, tunggu selama 4-6 jam dari waktu minum obat sebelumnya.
– Ibuprofen: 200-400 mg sekali minum, maksimum 1200 mg dalam 24 jam
Ibuprofen merupakan salah satu obat penghilang nyeri yang termasuk dalam golongan obat anti-inflamasi non steroid (NSAID). Ibuprofen dapat mengatasi nyeri yang disebabkan oleh peradangan, seperti peradangan sendi maupun orang yang mengalami cedera. Jika kamu ingin mengkonsumsi Ibuprofen sebanyak tiga kali sehari, pastikan beri jeda selama 6 jam sebelum dosis selanjutnya.
– Naproxen: 250 gram sekali minum, batas dalam 24 jam bervariasi antara 500-1000 mg sesuai kondisi
Sama seperti Ibuprofen, Naproxen juga merupakan golongan obat anti-inflamasi non steroid (NSAID), tetapi termasuk golongan obat keras. Obat ini digunakan juga untuk mengatasi berbagai nyeri, seperti nyeri otot, sakit gigi dan juga migrain.
– Asam Mefenamat: 500 mg sekali minum, maksimum 1500 mg dalam 24 jam
Sama seperti Naproxen, Asam Mefenamat juga merupakan obat keras yang digunakan untuk mengatasi berbagai macam nyeri, terutama nyeri haid dan sakit gigi. Obat ini juga dapat digunakan untuk mengatasi pendarahan berlebih saat menstruasi. Namun obat jenis ini tidak boleh dikonsumsi lebih dari tujuh hari berturut-turut.
– Codeine : 15-60 mg sekali minum, maksimum 360 mg dalam 24 jam
Jenis obat ini digunakan untuk mengatasi nyeri berat seperti cedera maupun operasi. Codeine biasanya dikombinasikan dengan Paracetamol atau Ibuprofen agar lebih ampuh. Pasalnya obat-obatan jenis ini dapat menimbulkan efek kecanduan bila dikonsumsi secara keliru.
2. Konsultasikan dengan dokter bila mengkonsumsi obat lain
Tips yang satu ini sering diabaikan oleh penderitanya, padahal obat penghilang nyeri ini dapat berinteraksi dengan obat lainnya. Jika hal ini tidak dilakukan, bisa jadi obat dan suplemen yang kamu rutin konsumsi belum tercatat dalam rekam medis, atau dokter tidak menyadari akan adanya interaksi dengan obat lain yang kamu konsumsi.
3. Memahami efek sampingnya
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, efek samping dari masing-masing jenis obat pereda nyeri ini juga bervariasi. Misalnya, obat-obatan yang tergolong dalam anti-inflamasi non steroid (NSAID) dapat menyebabkan denyut jantung, pusing hingga masalah pencernaan.
Biasanya dokter tidak akan menyarankan NSAID jika penderita mempunyai riwayat asam lambung, migrain kronis, atau penyakit jantung. Dengan memahami tips ini, kamu dapat memilih obat pereda nyeri dengan efek samping paling ringan.
4. Mengikuti anjuran pemakaian
Mengkonsumsi obat penghilang nyeri sebaiknya harus sesuai anjuran dokter, seperti dosis pemakaian, batas aman konsumsi, sampai ketentuan waktu untuk mengkonsumsinya. Jangan pernah menambahkan dosis maupun menghentikan penggunaan obat tanpa sepengetahuan dokter. Jika obat penghilang nyeri yang kamu konsumsi tidak ampuh, konsultasikan dengan dokter sebelum memilih obat pereda nyeri lainnya.
5. Tidak menggunakan resep orang lain
Resep obat yang diberikan dokter biasanya sesuai dengan kondisi medis masing-masing pengidapnya, baik dari segi riwayat penyakit, alergi dan aspek-aspek lainnya. Jangan pernah menggunakan resep obat orang lain sekalipun kamu merasakan gejala sakit yang sama, karena kamu tidak akan tahu interaksi antar obat yang mungkin terjadi, dan juga efek sampingnya terhadap kesehatanmu. Selain itu, dengan tidak memakai resep obat orang lain, dapat mengoptimalkan fungsi obat dan mengurangi efek samping.
Itulah beberapa tips yang bisa dilakukan agar tetap aman mengkonsumsi obat penghilang nyeri. Dan yang terpenting adalah konsumsi obat penghilang nyeri yang sudah dipastikan aman dan direkomendasikan oleh para dokter dan aman dikonsumsi untuk semua jenis kalangan dengan efek samping yang sedikit.